Senin, 30 Oktober 2017

Para Blogger Balikpapan Kopdar Sambil Berbagi Ilmu



Tepat di Hari Blogger Nasional 2017 (27/10), para penulis blog Balikpapan yang tergabung dalam Balikpapan Blogger community berkumpul dan ngeblog bareng di area swimming pool yang teduh nan sejuk di hotel Grand Tjokro Balikpapan.

nge-liwet barengnya para anggota Balikpapan Blogger Community

Siapa sangka, hari itu menjadi momentum kekeluargaan yang begitu hangat. Kopdar yang diselenggarakan dari sore hingga malam tersebut berhasil mengumpulkan para penulis blog yang tersebar di seluruh Balikpapan. Selain diisi dengan materi kelas yang ternyata diadakan kali pertamanya, kopdar pun disambil dengan makan nasi liwet bersama di resto hotel Grand Tjokro Balikpapan. Kudapan liwet yang beralaskan daun pisang pun kian menghapus perbedaan yang membentang satu sama lain.

Kelas perdana Balikpapan Blogger Community di hari Blogger Nasional terbagi menjadi 3 (tiga) sesi. Mulai dari cara membangun blog secara mandiri oleh Bambang Herlandi, cara strategi SEO oleh Anggi Alfonso, hingga cara penulisan oleh Neno Rachmadana.

Bukan hanya belajar tentang bagaimana caranya membangun blog dengan brand pribadi dan mandiri, menggunakan strategi penggunaan keyword untuk mempermudah kinerja search engine di google, tapi juga memahami bagaimana membuat tulisan di dalam blog menjadi lebih berbobot dan menarik perhatIan banyak viewers dan pembaca. Seru ya, ngeblog bareng!

Serius tapi santai : menyantap hidangan liwet sambil memperhatikan penjelasan materi
Materi yang disampaikan oleh para blogger berkompeten di bidangnya tentu menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman bagi para blogger lainnya. Disampaikan oleh para narasumber yang membagi ilmunya, diharapkan para blogger lain siap membagi apapun yang mereka pahami tentang dunia blog di kelas-kelas dan kopdar berikutnya. Sehingga, bukan hanya menjadi ajang untuk memperkokoh sisi kekompakan tapi juga memajukan ilmu pengetahuan dan perkembangan pada dunia blog dan para blogger, khususnya di Balikpapan.



Selamat Hari Blogger Nasional 2017. Semoga Balikpapan Blogger Community semakin meluas, banyak peminat dan menunjukkan eksistensinya sampai di kancah nasional hingga internasional. Ayo, terus ngeblog bareng!



Penulis : Neno Rachmadana
Sumber Foto : Dokumentasi  Pribadi - Balikpapan Blogger Community   


Kamis, 26 Oktober 2017

Sisi Lain Menara Kembar

Kalau sudah sampai ke Malaysia, rasanya wajib untuk datang ke Kuala Lumpur City Central (KLCC). Kebanyakan orang lebih familiar dengan  nama “Menara Kembar Petronas” karena telah menjadi Landmark dunia. 



Di dalam KLCC berlantai 88 ini terdapat pusat perbelanjaan megah kaum urban dan perkantoran. 





Selain melambangkan ciri khas negeri Jiran, menara kembar yang memiliki tinggi 453 meter ini juga sangat indah. Bukan hanya siang hari, tapi juga malam hari. Tak hanya soal keindahan lampu-lampu gedung malam, tapi karena di area belakang gedung ini terdapat pertunjukan danau yang hanya ada pada malam hari.


Lake Symphony. Pertunjukan air mancur berwarna-warni di atas danau buatan ini memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Tak hanya memukau dengan pesona air yang meliuk-liuk, atraksi outdoor ini juga diiringi musik yang membuat para pengunjung betah duduk berlama-lama di pinggir danau. Acara yang bebas dinikmati tanpa pungutan biaya ini, berlangsung setiap lima belas menit dengan durasi 30 menit. Jadi, tidak perlu khawatir ketinggalan menikmati “tarian air” ini setiap hari.**





Suasana malam dengan Lake Symphony yang memukau di area belakang menara kembar 





Salam Traveling!




Pesona Kawasan Dataran Merdeka

Berkeliling di kawasan Dataran Merdeka memang terdengar mainstream. Namun, tidak ada salahnya jika mendatangi lokasi yang banyak memiliki nilai-nilai seni tersebut.

Lapangan Merdeka
Lapangan Merdeka atau disebut juga “Alun-alun Merdeka” terkenal dengan hamparan rumput hijau yang di tengahnya berdiri tiang bendera Malaysia. Dikabarkan, merupakan tiang bendera tertinggi ke enam di dunia dengan ketinggian mencapai  311 kaki atau 100 meter.**


Bebas dari pedagang kaki lima, Lapangan Merdeka tampak bersih dan asri.




City Gallery
Bagi para pecinta seni, Kuala Lumpur City Gallery adalah “surga". Pengunjung tidak hanya akan terkagum dengan ragam miniatur kota dan video tentang sejarah Kuala Lumpur, tapi juga pencahayaan ruang yang ciamik. Selain gratis, lokasi galeri juga mudah dijangkau karena terletak di sebelah lapangan merdeka.**



Tampak depan : Patung bertuliskan I Love KL kerap dijadikan ikon daya tarik wisatawan untuk berfoto.



Masjid Jamek
Masjid Jamek memiliki nilai khusus bagi Malaysia, terutama tentang sejarah Islam di Kuala Lumpur. Selain itu, masjid yang terletak berhadapan dengan lapangan merdeka ini, memiliki taman bagian yang dibuat menyerupai pelataran masjid di Madinah, Arab Saudi.  Nah, kalau datang malam hari, lampu-lampu di sekitar masjid jamek memiliki pesona tersendiri. **


Kecantikan masjid jamek yang kental dengan sejarah Islam di Kuala Lumpur.

Taman belakang masjid jamek yang mengingatkan umat muslim pada pelataran masjid madinah.


Salam Traveling!
2.       


Sensasi Mini Perancis di Negeri Jiran

French Village

Mengeksplorasi negeri tetangga rasanya kurang lengkap jika tak mengunjungi lokasi unik dan iconic. Kali ini saya akan berbagi cerita saat berkunjung ke Colmar Tropicale di Bukit tinggi, Pahang, Malaysia bersama teman-teman, sebelum Ramadan 2017 lalu.






Konsep yang diusung untuk menarik minat para wisatawan mancanegara ini memang terbilang unik. Selain bentuk bangunan yang tampak seperti kastil sungguhan, mulai dari gerbang sampai atap, bangunan sekitar yang dibuat dari kayu dan berwarna-warni juga menambah aksen klasik.

Colmar Tropicale atau yang lebih dikenal French Village ini sebenarnya hotel di Resort Berjaya Hills. Namun, karena area hotel ini merupakan tiruan dari perkampungan Perancis di belahan eropa nun jauh dari tanah air, maka lokasi yang berada di atas tanah seluas 320.000 meter persegi ini kerap dijadikan tempat wisata yang laris dikunjungi para turis. Lokasinya berjarak sekitar 1 sampai 1,5 jam perjalanan darat dari Kuala Lumpur.

Bukan hanya warna-warni bangunan kayu, arsitektur kastil yang juga mendominasi kawasan ini. Selain tampak klasik, bebatuan yang sengaja dibuat kuno ini juga mampu “menyihir” wisatawan seolah sedang berada di dalam bangunan kuno bersejarah.


Padahal, seluruh “rumah” yang berada di kawasan ini bukanlah rumah tinggal sungguhan apalagi museum bersejarah. Mini Perancis ini murni difungsikan sebagai area wisata. Penginapan, café dan restoran mendominasi. Ada juga spot untuk pertunjukan tematik, tempat bermain dan kios oleh-oleh.**  


Sepasang patung kuda yang menyambut para wisatawan sebelum memasuki area interior




Makin terasa berada di negara bagian eropa, saat memasuki area interior resort






                       


  





Pancing Bebek ; Salah satu permainan sederhana yang cukup menarik bagi para turis
















 


         

  


Salam Traveling!